News

KETUA KLFI RAIH PENGHARGAAN DARI KOMANDAN BATALYON INFANTERI 7 MARINIR

Komandan Batalyon Infanteri 7 Marinir TNI-AL, Letkol Marinir Alex Zulkarnaen, S.E., M.Tr. Opsla. memberikan penghargaan kepada Susanto, SS, MHum, MA, PhD

Ketua KLFI (Komunitas Linguistik Forensik Indonesia) yang juga merupakan Dosen Universitas Bandar Lampung (UBL), Susanto, SS, MHum, MA, PhD mendapatkan penghargaan dari Komandan Batalyon Infanteri 7 Marinir TNI-AL, Letkol Marinir Alex Zulkarnaen, S.E., M.Tr. Opsla. Susanto mendapat penghargaan atas partisipasinya sebagai “Prefessional Interpreter” dalam kegiatan Latihan Bersama (Latma) antara Pasukan Marinir Amerika Serikat (USMC) dan Korps Marinir TNI AL yang bersandi Keris Marine Exercise (MAREX) pada 11-25 November 2022. Latihan bersama itu berlangsung di wilayah latihan Piabung, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Dalam piagam penghargaan tersebut yang ditandatangani oleh Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir, Kolonel Marinir Bob Osianto Siregar, S.E., M.M. dan Komandan Marine Expeditionary Unit (MEU) 11, Colonel Thomas M. Siverts, Komandan Satgas Latma Keris Marex 2022 yaitu Letkol Marinir Alex Zulkarnaen dan Lieutenant Colonel Jonathan A. Wagner sebagai Perwira Operasi Satgas. 

Penghargaan tersebut diberikan di Batalyon Infanteri 7 Marinir TNI-AL setelah acara penutupan Latma Keris Marex 2022 pada tanggal 24 November 2022. Penghargaan diberikan kepada Susanto atas kontribusinya sebagai interpreter atau tenaga alih bahasa selama kegiatan Latma Keris MAREX 2022. Sebagai interpreter, Susanto melaksanakan tugas interpreter simultan yaitu menerjemahkan secara langsung, misalnya dalam pertemuan Komandan Brigade Infanteri 4 Marinir, Komandan Marine Expeditionary Unit (MEU) 11, Komandan Satgas Latma Keris Marex 2022 dan Perwira Operasi Satgas. Selain itu, dia juga melakukan interpreter konsekutif yaitu menerjemahkan secara lisan dengan jeda waktu tertentu, misalnya dalam pertemuan para perwira yang membahas perencanaan operasi ekspedisi pangkalan tingkat lanjut.

Susanto adalah dosen di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP Universitas Bandar Lampung (UBL). Dia juga menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Linguistik UBL dan Manager International Office UBL. Susanto aktif dalam organisasi profesi sebagai Pendiri dan Ketua KLFI (Komunitas Linguistik Forensik Indonesia), KLKKI (Komunitas Linguistik Korpus dan Komputasi Indonesia), LCTI (Legitimation Code Theory Indonesia). Dia juga merupakan Ketua ALTI (Asosiasi Linguistik Terapan Indonesia) dan Wakil Ketua ALSFI (Asosiasi Linguistik Sistemik Fungsional Indonesia). Dia juga aktif sebagai anggota di AISEE (Association of Indonesian Scholars of English Education), ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) ORWIL LAMPUNG, JALAR (Jaringan Alumni Luar Negeri), ASEAN Higher Education Harmonisation Community of Practice, dan AILA (Association Internationale de Linguistique Appliquée / International Association of Applied Linguistics).

Dia menyelesaikan pendidikan S1 Sastra Inggris di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) dan S2 Linguistik Terapan Bahasa Inggris (LTBI) di Universitas Negeri Medan (UNIMED). Setelah itu, dia melanjutkan kembali pendidikan S2 Sastra Inggris di Central Institute of English and Foreign Languages (CIEFL) Hyderabad-India, dan S3 Linguistik dan Fonetik di English and Foreign Languages University (EFLU) Hyderabad-India. Dia pernah meraih penghargaan Ambassador Awards for Excellence dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi. Dia pernah mendapatkan ISFC Fellowship 2008 di Macquarie University, Sydney-Australia dan ISFC Fellowship 2009 di Tsinghua University, Beijing-Tiongkok.

Tahun 2015-2017, dia mendapatkan Postdoctoral Fellowship di Shanghai Jiao Tong University (SJTU) Tiongkok. Penelitiannya adalah mengenai kajian linguistik forensik dalam kasus kejahatan korupsi, pembunuhan, persengketaan merek dagang, dan lain-lain. Tahun 2018, dia juga mendapatkan Fulbright Fellowship di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Di Amerika dia melakukan penelitian tentang mekanisme pendeteksi kebohongan berbasis analisis bahasa dan aktifitas otak. Di Indonesia dia memberikan pelatihan linguistik forensik di berbagai perguruan tinggi dan juga di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Susanto sering menjadi saksi ahli bahasa / ahli linguistik forensik dalam beberapa kasus hukum di Indonesia. Dia menjadi saksi ahli di Direktorat Tindak Pidana Siber, Bareskrim POLRI. Selain itu dia juga pernah menjadi saksi ahli di POLDA Jawa Timur, POLRES Metro Jakarta Utara, POLDA Lampung, dan POLRES Lampung Utara.

Saat ini di Pusat Studi Linguistik UBL, Susanto aktif melakukan penelitian diantaranya adalah tentang kajian implementasi Systemic Functional Linguistics Theory, Legitimation Code Theory dan Artificial Neural Network (Jaringan Saraf Tiruan) dalam linguistik forensik.

Rektor UBL, Prof. Dr. Ir. M. Yusuf Sulfarano Barusman, MBA, mengucapkan selamat atas pencapaian yang berhasil diraih oleh Susanto.***


UBL dan KLFI sukses selenggarakan Konferensi Komunitas Linguistik Forensik Indonesia ke-3

Konferensi KLFI-3

Universitas Bandar Lampung (UBL) dan Komunitas Linguistik Forensik Indonesia (KLFI) sukses selenggarakan Konferensi Komunitas Linguistik Forensik Indonesia ke-3. Konferensi berlangsung selama dua hari 5 dan 6 November 2022. Tema konferensi adalah “The Need for Interdisciplinary Studies in Facing the Practical Challenges of Forensic Linguistics” (Kebutuhan Kajian Interdisipliner dalam Menghadapi Tantangan Praktis Linguistik Forensik). Konferensi dibuka oleh Rektor UBL yang diwakili oleh Wakil Rektor II, Drs. Harpain, MAT, MM. Dalam pidatonya, Wakil Rektor mengucapkan selamat kepada panitia dan sangat mengapresiasi penyelenggaraan konferensi serta menyambut baik para pembicara, pemakalah dan semua peserta yang berasal dari tanah air dan mancanegara.

Peserta yang mendaftar Konferensi KLFI-3 ini berjumlah lebih dari 100 orang yang berasal dari 15 negara, yaitu Indonesia, Australia, Amerika, Malaysia, Jerman, Inggris, China, Pakistan, Austria, Belanda, Perancis, Italia, Filipina, Mesir dan Polandia. Pembicara Utama (Plenary Speaker) dalam konferensi adalah ISABEL PICORNELL, PhD CFE (Aston Institute for Forensic Linguistics, UK), KOMBES. POL. ARI RACHMAN NAFARIN (Direktur Ditreskrimsus Polda Lampung) yang diwakili oleh KOMPOL DEVI SUJANA, SH, SIK, MH (Kasubdit Cyber Ditreskrimsus), Prof. AMRIN SARAGIH, Ph.D. (Universitas Negeri Medan, Indonesia), MATHEW GILLINGS, Ph.D. (Wirtschaftsuniversität Wien, Austria), LAURA SMITH-KHAN, PhD (University of Technology Sydney, Australia), ALFONSO SÁNCHEZ-MOYA, PhD (Independent Researcher & Data Linguist, USA) dan SUSANTO, Ph.D. (Universitas Bandar Lampung, Indonesia), serta kuliah umum disampaikan oleh Prof. HANNES KNIFFKA (Bonn University, Germany). Para moderator adalah Prof. SILVANA SINAR, PhD (Universitas Sumatera Utara), Prof. Dr. EVA TUCKYTA SARI SUJATNA (Universitas Padjadjaran), Dr. SAILAL ARIMI, MHum (Universitas Gadjah Mada), Dr. MIRSA UMIYATI, MHum (Universitas Warmadewa), R. DIAN DIA-AN MUNIROH, MHum, PhD (Universitas Pendidikan Indonesia), Dr. SABRIANDI ERDIAN, MHum (Politeknik Negeri Padang), DERI SIS NANDA, MA, PhD (Universitas Bandar Lampung).

Di acara penutupan konferensi, Susanto, MHum, MA, PhD, selaku Pendiri dan Ketua KLFI dan juga Kepala Pusat Studi Linguistik UBL, menyampaikan terimakasih kepada para panitia, pembicara dan peserta konferensi dan harapannya yaitu Konferensi KLFI-3 dapat memberikan kontribusi untuk  perkembangan dan kemajuan kajian-kajian linguistik forensik di tanah air serta membantu penegakan hukum.

“Kami berharap Konferensi KLFI-3 yang diselenggarakan selama dua hari yaitu 5 dan 6 November 2022 ini dapat memberikan kontribusi untuk perkembangan dan kemajuan kajian-kajian linguistik forensik di tanah air. Harapan kami juga para ahli linguistik forensik di Indonesia dapat berperan aktif terkait dengan memberikan analisis alat bukti kebahasaan dalam kasus-kasus hukum yang diperlukan untuk membantu penegakan hukum di tanah air”, kata Susanto.***